Ketua
panitia pelaksana, Drs. H, Wan Kamar, MM saat melaporkan kegiatan pelatihan.
TANJUNGPINANG-
Sebanyak 81 peserta menghadiri Pelatihan Pembimbing Wawasan Kebangsaan di Aula Bulang
Linggi, Perpustakan dan Arsip kota Tanjungpinang, Senin (02/11). Peserta
merupakan perwakilan guru dari tingkat SD dan SLTA se-kota Tanjungpinang. Kegiatan
ini akan berlangsung selama3 hari.
Ketua
panitia pelaksana, Drs. H, Wan Kamar, MM, saat melaporkan kegiatan mengatakan
bahwa ada 100 peserta yang seharusnya hadir dalam acara tersebut, di antaranya
36 orang guru SMP yaitu guru Pendidikan Kewarganegaraan dan 64 orang guru SD. Namun
saat dihitung kembali oleh Bapak wali kota, H. Lis Darmansyah dalam
sambutannya, hanya 81 tenaga pendidik yang menghadiri Pelatihan Pembimbing
Wawasan Kebangsaan (PPWK).
Wali
kota Tanjungpinang dalam sambutannya mengatakan ketika berbicara mengenai
wawasan kebangsaan, nilai nilai dari pancasila lah yang harusnya selalu ditanamkan
oleh setiap individu, baik untuk dirinya sendiri dalam dunia berpolitik
sekalipun,
“Kegiatan yang berkaitan dengan kepemimpinan wawasan
kebangsaan yang dilakukan di lingkungan
pemerintahan kota Tanjungpinang, khususnya bagi dunia pendidikan tentunya kita
harapkan ini benar-benar Bapak/Ibu lakukan dengan baik-baik karena apa yang kita hasilkan pada peserta
didik kita selanjutnya tentunya adalah hasil paling tidak 35% dari buah tangan
tenaga pendidik,” ujar Lis.
Lis juga memberikan saran kepada guru bahwa setiap
harinya guru sebaiknya menyisihkan waktu
sekitar 3 sampai 5 menit kepada siswanya untuk memberikan wawasan tentang
kebangsaan, seperti mennyanyikan lagu Padamu Negeri atau menyebutkan sila-sila
dalam Pancasila. Hal ini sangat membantu dalam menanamkan wawasan kepada
generasi muda sejak awal.
“Terapkanlah ilmu dalam PPWK ini saat Bapak/Ibu mengajar di
dalam kelas. Menanyakan kepada murid dalam waktu 3 sampai 5 menit tentang
makna-makna dalam Pancasila atau lambang-lambang dalam garuda agar wawasan
kebangsaan yang semakin hari kita tinggalkan dapat sedikit demi sedikit kita
ingat kembali melalui generasi muda sekarang,” ujar Lis di sela-sela
sambutannya.
Lis juga mengimbau untuk ke depannya lebih ditingkatkan
lagi, bahwa pelatihan ini ada baiknya juga diberikan kepada guru tingkat SMA,
jangan hanya sekadar membuat program saja, tetapi tidak tahu dampak atau tujuan
akhir dari program pelatihan ini apa. (mer)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar