Samsidar saat memberikan lukisan wajah kepada rektor UMRAH, (30/05) lalu. |
Kisah Si Pelukis Sketsa
Bangga Bisa Melukis Wajah Rektor UMRAH
Yuliana Mamerta Gultom -Tanjungpinang
Yuliana Mamerta Gultom -Tanjungpinang
Perkonomian keluarga yang
pas-pasan, membuat Samsidar memutar otak. Dengan bakat melukis sketsa dan
segudang prestasi yang dimiliki, gadis berusia 20 tahun ini akhirnya mampu
menghasilkan pundi-pundi rezeki untuk pendidikannya.
Samsidar,
nama dalam bahasa Arab yang diberikan sang bunda memiliki arti tempat terbitnya
matahari. Wanita berkacamata ini juga akrab disapa Semy oleh teman-temannya. Genap
20 tahun sudah usia gadis ini ketika Februari lalu. Namun kedewasaannya sudah
jauh melebih batas umurnya.
Di
saat perempuan yang seumuran dengannya tidak memikirkan bagaimana cara
memperoleh uang untuk biaya pendidikannya, Samsidar harus memutar otak untuk
itu, lantaran perekonomian keluarganya yang tergolong pas-pasan.
Beruntung,
Samsidar memiliki kelebihan dan bakat dalam melukis sketsa wajah. Bakat
tersebut tidak disia-siakannya begitu saja. Ia menawarkan jasa melukis sketsa,
yang kemudian berhasil mendatangkan pundi-pundi rupiah. Selain mengisi waktu
luang, melukis juga merupakan kegiatan yang menyenangkan baginya. Menurutnya,
bisa menghasilkan karya dari tangan sendiri itu merupakan kebanggaan
tersendiri.
Hasil
penjualan lukisan sketsa wajah miliknya bisa mencapai Rp500.000 per bulan, dan itu
tentu sangat membanatunya untuk memenuhi kebutuhan pribadi, makan, hingga
jajan. Melukis sketsa bukan satu-satunya pekerjaan yang pernah dilakoninya demi
mendapatkan tambahan uang. Mengajar les anak-anak SD, membantu orang tua membuat
kue, membuat kue sendiri, bahkan berjualan kue keliling saat subuh tanpa segan
ia lakukan.
Maklum
sejak duduk di bangku SMA, perempuan yang memiliki tujuh saudara ini tidak
pernah memperoleh jatah bulanan dari ibunya. Kemandirian yang dia jalani sampai
saat ini terbentuk dari sulitnya perekonomian keluarga. Ia memiliki 4 orang
adik yang kala itu masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan memerlukan begitu
banyak kebutuhan. Tak jarang egonya sebagai seorang kakak mesti dikecilkan
bahkan dihilangkan demi melihat tercukupnya kebutuhan adik-adiknya.
Masa
SMA merupakan masa terpahit dalam hidupnya. Saat duduk di bangku kelas tiga
SMA, bukannya fokus dengan Ujian Nasional, Samsidar justru dituntut untuk
bersabar ketika mendengar kabar perceraian kedua orang tuanya. Kala itu,
Samsidar tinggal bersama sanak saudaranya. Perceraian tersebut membuat dunianya
semakin kacau. Dirinya binggung bagaimana dengan impiannya menuntut ilmu di
bangku kuliah nanti jika kedua orang tuanya berpisah.
“Kejadian
itu yang paling menyedihkan dalam hidup saya, karena Mama sama Bapak bercerai,
rumah pun dijual. Dan karena itu juga 4 orang adik-adik saya harus masuk panti
asuhan,” ucap Semy.
Tapi,
Tuhan nyatanya tidak membiarkan Samsidar terpuruk. Berkat kecerdasan dan
prestasi sewaktu di SMA, ia mendapat beasiswa Bidik Misi dan tetap melanjutkan
mimpinya untuk menuntut ilmu di bangku kuliah.
Samsidar
memiliki segudang prestasi semasa SMA, juara 3 lomba poster BKKBN se-Provinsi
Kepulauan Riau, juara 3 seni kriya dalam perlombaan Fl2SN tingkat Provinsi Kepulauan
Riau, Juara 3 lomba menulis cerpen antar sekolah se-Kota Batam, dan beberapa
kali memenangkan lomba kaligrafi dalam MTQ, baik di Kota Batam maupun di Kota
Tanjungpinang.
Saat
ini, Samsidar tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 5 dan dia tetap
saja menjadi pribadi yang membanggakan dengan segudang prestasi.
Nama
Samsidar kembali melambung ketika ia menyerahkan lukisan wajah kepada Rektor
UMRAH, Syafsir Akhlus, M.Sc. pada malam penutupan Porsedam di Pamedan pada 30
Mei 2015 lalu.Kecerdasaan dan bakat yang dimilik Samsidar, turut membanggakan
almamaternya.
“Alhamdullilah,
saat bisa memberikan lukisan secara langsung kepada Bapak rektor merupakan
kebanggaan yang tak dapat saya deskripsikan lagi. Masih tak nyangka aja dari
iseng-iseng ngelukis malah bisa seperti itu,” ucapnya.
Samsidar
memiliki tips dalam memperoleh keberhasilan, yaitu selalu bersyukur dan jangan
pernah mengeluh. “Jangan manja dan usaha terus. Perbanyaklah teman dan kenalan
dengan orang yang mendukung kesuksesan kita selanjutnya,” ujarnya. Ia juga
yakin setiap orang memiliki kemampuan dan bakatnya masing-masing.
“Yang
penting jangan takut mengembangkan bakat,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar