Kamis, 21 Januari 2016

BERITA 42


Pungutan Uang Terobosan dikeluhkan Orang Tua Siswa SMPN 12 Keluhkan


Tanjungpinang Sejumlah orang tua siswa yang anaknya bersekolah di SMPN 12 Kota Tanjungpinang mengeluhkan adanya pungutan uang terobosan sebesar Rp 100 ribu per bulan bagi siswa yang duduk dibangku sekolah kelas 9.
“Di SMPN 12, kelas 9 dipungut uang terobosan sebesar Rp 100.000 per bulan. Sedangkan di SMP lain tidak ada pungutan dana untuk uang terobosan,” ungkap sumber yang enggan namanya dipublikasikan, Selasa (19/1).
Selain itu, sambung sumber, pihak sekolah SMPN 12 pernah membuat undangan perihal tersebut. Namun tidak semua orang tua datang dikarenakan banyak yang tidak setuju.
“Karna takut anaknya “terancam” akhirnya orang tua ikut-ikut saja dengan adanya pungutan uang terobosan,” ujar sumber.
Sumber ini menjelaskan, orang tua siswa telah membayar 2 kali, dan bulan ini pihak sekolah menyarankan harus melunasi sisa semua uang terobosan bagi orang tua siswa yang menunggak membayar. Akibatnya, orang tua siswa mengaku pusing dan bingung dengan adanya pungutan uang terobosan sehingga memberatkan para orang tua.
Tidak semua orang tua siswa sanggup membayar uang terobosan, dikarenakan setiap siswa yang duduk dibangku kelas 9 banyak pungutan. Sebagian orang tua juga mempertanyakan kemana dana BOS digunakan.
“Alasan Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 12 dana BOS digunakan untuk memperbarui sekolah. Tapi masa iya selalu alasan untuk operasional sekolah. Ditambah lagi nanti ada uang perpisahan, uang jalan-jalan yang diminta saat akhir sekolah,” kata sumber.

BERITA 41


Kadis Pariwisata Tentang Pelaksanaan Festival Sungai Carang


TANJUNGPINANG-Pelaksanaan kegiatan Festival Sungai Carang, yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tanjungpinang, melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada akhir Tahun 2013 Tanggal 31 Desember sampai tanggal 6 Januari 2014
Festival Sungai Carang digagas oleh Rida Kaliamsi, yang memiliki nilai sejarah bagi Kepulauan Riau, dan merupakan pusat perekonomian pada pusat Pemerintahan Kerajaan Kepulauan Riau- Lingga. Melihat sejarah itu, kemudian muncul ide untuk membuat satu kegiatan yang disebut Festival Sungai Carang.
Kegiatan ini sekaligus bersumpena dengan hari jadi Kota Tanjungpinang, yang ke 230 Tahun. Kegiatan yang akan dilaksanakan berupa, pawai perahu hias, yang akan di arak dari mulai jembatan Sungai Carang yang akan dilalui sampai 10 kampung , hingga ke Penyengat, Teluk Keriting (Turki), dan finish di depan Gedung Daerah.
Selanjutnya pembacaan Gurindam oleh 230 Siswa, melukis sepanjang 230 meter oleh siswa, yang akan diadakan di depan Gedung daerah sepanjang Jalan hang Tuah. Dalam rangkayan kegiatan itu juga ada Fashion Karnival, Tanggal 31 Desember juga akan kita adakan kegiatan malam kesenian.
Pada Festival ini juga diadakan bazar kuliner Melayu yang akan diadakan di Melayu Square, Anjung Cahaya, dan Festival Sungai Carang ini bekerjasam dengan 3 komponen dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kepri dan Riau Pos Grup, Festival ini juga dilaksanakan, karena hanya sebagian orang yang mengetahui sejarahnya.
Hal inilah sebabnya kita akan berusaha untuk mengangkat nilai ekonomis dan juga mengangkat nilai sejarah perjuangan Raja  Haji Fisabilillah yang memanfaatkan Sungai Carang, dan sekaligus untuk mengikuti adanya festifal festival Sungai yang dilaksanakan di daerah lain, dan yang banyak memberikan nilai ekonomis terhadap masyarakat .
Perahu hias direncanakan awal, meliputi 230 perahu hias, tapi untuk kemungkinannya, tidak mencapai 230, kita akan melengkapinya dengan sampan, atau kolek kolek. Rencananya ada 3 kapal yang betul betul dihias, dan juga perhu perahu masyarakat yang ada, Posisi penonton tentu dari mana yang dilewati, seperti Sungai Carang, Singgarang, Pelantar I Teluk Keriting, sampai keliling Penyengat.
Lomba foto grafi dengan objek seputar Sungai Carang juga ada, harapan kedepannya ini akan dikembangkan dengan bermacam-macam materi, yang akan ditambah, mungkin akan dikaitkan dengan keseniannya, terkait dengan Budaya Melayu, kita juga berharap cuacanya bagus. Namun angin pada saat itu  sudah masuk dengan angin utara.
Dalam hal ini yang dilibatkannya dari seluruh unsur masyarakat dari 10 kampung ikut pawai dengan mengenakan pakayan Melayu. Kebetulan Festival ini pun bertepatan dengan menyambut Hari Ulang Kota Tanjungpinang pada tanggal 6 Januari Tahun 2014, kegiatan ini juga bukan kagiatan menyambut Tahun Baru.

BERITA 40


Kebijakan BUMD Tuai Kritikan Di Media Sosial

Tanjungpinang– Terkait  dengan kebijakan Direktur Utama (Dirut) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tanjungpinang, dengan menaikan Tarif sewa kios di Pasar   menuaikan keritikan dari sejumlah masyarakat kota Tanjungpinang, di media sosisal Facebook .
Sumber fb menuliskan,”kebijakan BUMD kota Tanjungpinang, tidak populer,  masih ketergantungan dari  Anggaran Pendapatan Pembelanjaan Daerah (APBD), belum melakukan pembenahan aset  kota yang dikuasai oknum-oknum,”Tulisnya.
Kemudian lanjut sumber, menaikan harga sewa bukan solusi untuk peningkatan PAD. Tanjungpinang Berkarya bukan solusi menaikan harga sewa kios, yang diperlukan pembenahan kedalam, singkirkan mafia-mafia kios pasar ikan yang dikuasai oleh tengkulak tidak sesuai dengan visi dan misi. Jelasnya.
Sementara, Direktur Utama (Dirut) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Tanjungpinang,  Asep Nanasur yana dikonfirmasi media ini melalui Pesan Singkat, menanggapi keritikan tersebut.
“BUMD harus profit, (Laba/red) langkah pertama supaya profit, merasionalkan tarif sewa yang sangat murah. Bahkan paling murah se-kepri,”Jelas Asep ketika di konfirmasi LintasKepri.com melalui SMS Selasa (12/01).
“Kalau tarif sewa yang tidak rasional kita pertahankan, akibatnya tidak bisa menutup biaya operasional,yang akan kita naikan, tarif, sewa meja ikan di pasar” terang asep
Kemudian kata dia, Kalau dengan tarif sewa yang murah, malah dijadikan pratek persewaan bawah tangan yang tidak sehat. Saat ini masih ada tarif sewa yang  Rp.60.000 per-kios, Disitu uangnya untuk membayar listrik, kebersihan, serta keamanan. bagaimana BUMD mau pofit,”tanya Asep.

BERITA 39


Akibat Bolos, Tujuh Pelajar Terjaring Satpol PP


Tanjungpinang – Tujuh Siswa berpakaian berseragam disalah satu sekolah kejuruan di kota Tanjungpinang Terjaring Razia petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tanjungpinang, didua lokasi yang berbeda, Kamis (21/1).
Lima pelajar tersebut terjaring razia di salah satu warung rokok di jalan Pemuda, berinisial,  AG, LE, SA, MJ, FA . Sementara 2 orang siswa, AD dan RH, terjaring di salah satu bengkel sepeda motor di jalan Usman Harun, Teluk Keriting.
Para pelajar tesebut dibawa kekantor Satpol PP jalan H Agus salim Tepi Laut Tanjungpiunang, untuk didata dan disuruh menanda tangani surat pernyataan agar tidak lagi bolos sekolah. Setelah didata dan menanda tangani surat pernyataan, para pelajar tersebut diserahkan Ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Tanjungpinang.
“Para pelajar tersebut terjaring petugas, saat menggelar kegiatan rutin, melihat para pelajar diwaktu jam belajar nongkrong, petugas kita langsung menangkap dan membawana kekantor,” kata Supriadi, Kepala Seksi Operasional (Kasi Ops) Satpol PP Kota Tanjungpinang, disalah satu tempat di jalan Tambak.
Supriadi menambahkan, Setelah menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan yang sama, kemudian pelajar tersebut diserahkan ke Dinas Pendidikan (Disdik) kota Tanjungpinang.