Rabu, 18 November 2015

BERITA 19


Atasi Kekeringan, Pemko Tanjungpinang Rencanakan Bangun Waduk
TANJUNGPINANG-Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang merencanakan membangun waduk untuk mengatasi kekeringan yang menjadi tradisi di Kota Tanjungpinang.
“Kami akan memanfaatkan kolam bekas pencucian bauksit di Senggarang menjadi waduk. Saya akan meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan KP2KE untuk membangunnya,” ujar Wali Kota Tanjungpinang ditemui di kantor wali kota, belum lama ini.
Tapi sebagai tahap awal, pihaknya akan membicarakan terlebih dahulu, bagaimana status lahan tersebut. “Nanti mungkin akan dibebaskan atau bagaimana, akan dibicarakan lagi,” ujarnya.
Lis mengakui pemenuhan kebutuhan air bersih di Kota Tanjungpinang belum sepenuhnya dilakukan dengan maksimal. Tapi ia berjanji pihaknya akan terus mengupayakan supaya kebutuhan dasar tersebut dapat terpenuhi.
“Saya sudah menyampaikan ke Menteri Kehutanan mengenai permasalahan air di sini. Menteri memberikan respon positif dan akan menurunkan tim untuk melihat kondisi Kota Tanjungpinang secara langsung,” ujarnya.
Menurut Lis, salah satu penyebab kekeringan di Ibu Kota Provinsi Kepri adalah semakin berkurangnya lahan hijau di Kota Tanjungpinang. Padahal lahan hijau, kata Lis, berfungsi sebagai penyimpan air.
“Tentunya mari kita sama-sama menjaga dan mempersiapkan lahan hijau, supaya minimal daya serap tidak menurun,” ujarnya. Penyebab menurunnya daya serap air adalah semakin berkembangnya pembangunan di Kota Tanjungpinang.
Sebagai kota yang sedang berkembang, lingkungan dan pembangunan di Kota Tanjungpinang kerap tidak berjalan beriringan. Pembangunan selain berdampak positif, juga memberikan dampak negatif bagi lingkungan.
Efek fatal yang terjadi jika pembangunan tidak memperhatikan lingkungan, salah satunya adalah kekeringan. Tidak hanya sumur warga yang kering, waduk Sungai Pulai yang juga menjadi tumpuan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Kota Tanjungpinang ikut terkena imbasnya.
Untuk itu, Lis berharap kelestarian alam dapat terus terjaga dengan tidak menebang pohon sembarangan. Menurut Lis, ruang terbuka hijau juga harus dipertahankan dalam upaya pemulihan lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar