Rabu, 18 November 2015

BERITA 9 (Feature)

Samsidar saat memberikan lukisan wajah kepada rektor UMRAH, (30/05) lalu. 



Kisah Si Pelukis Sketsa
Bangga Bisa Melukis Wajah Rektor UMRAH
Yuliana Mamerta Gultom -Tanjungpinang

Perkonomian keluarga yang pas-pasan, membuat Samsidar memutar otak. Dengan bakat melukis sketsa dan segudang prestasi yang dimiliki, gadis berusia 20 tahun ini akhirnya mampu menghasilkan pundi-pundi rezeki untuk pendidikannya.
Samsidar, nama dalam bahasa Arab yang diberikan sang bunda memiliki arti tempat terbitnya matahari. Wanita berkacamata ini juga akrab disapa Semy oleh teman-temannya. Genap 20 tahun sudah usia gadis ini ketika Februari lalu. Namun kedewasaannya sudah jauh melebih batas umurnya.
Di saat perempuan yang seumuran dengannya tidak memikirkan bagaimana cara memperoleh uang untuk biaya pendidikannya, Samsidar harus memutar otak untuk itu, lantaran perekonomian keluarganya yang tergolong pas-pasan.
Beruntung, Samsidar memiliki kelebihan dan bakat dalam melukis sketsa wajah. Bakat tersebut tidak disia-siakannya begitu saja. Ia menawarkan jasa melukis sketsa, yang kemudian berhasil mendatangkan pundi-pundi rupiah. Selain mengisi waktu luang, melukis juga merupakan kegiatan yang menyenangkan baginya. Menurutnya, bisa menghasilkan karya dari tangan sendiri itu merupakan kebanggaan tersendiri.
Hasil penjualan lukisan sketsa wajah miliknya bisa mencapai Rp500.000 per bulan, dan itu tentu sangat membanatunya untuk memenuhi kebutuhan pribadi, makan, hingga jajan. Melukis sketsa bukan satu-satunya pekerjaan yang pernah dilakoninya demi mendapatkan tambahan uang. Mengajar les anak-anak SD, membantu orang tua membuat kue, membuat kue sendiri, bahkan berjualan kue keliling saat subuh tanpa segan ia lakukan.
Maklum sejak duduk di bangku SMA, perempuan yang memiliki tujuh saudara ini tidak pernah memperoleh jatah bulanan dari ibunya. Kemandirian yang dia jalani sampai saat ini terbentuk dari sulitnya perekonomian keluarga. Ia memiliki 4 orang adik yang kala itu masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan memerlukan begitu banyak kebutuhan. Tak jarang egonya sebagai seorang kakak mesti dikecilkan bahkan dihilangkan demi melihat tercukupnya kebutuhan adik-adiknya.
Masa SMA merupakan masa terpahit dalam hidupnya. Saat duduk di bangku kelas tiga SMA, bukannya fokus dengan Ujian Nasional, Samsidar justru dituntut untuk bersabar ketika mendengar kabar perceraian kedua orang tuanya. Kala itu, Samsidar tinggal bersama sanak saudaranya. Perceraian tersebut membuat dunianya semakin kacau. Dirinya binggung bagaimana dengan impiannya menuntut ilmu di bangku kuliah nanti jika kedua orang tuanya berpisah.
“Kejadian itu yang paling menyedihkan dalam hidup saya, karena Mama sama Bapak bercerai, rumah pun dijual. Dan karena itu juga 4 orang adik-adik saya harus masuk panti asuhan,” ucap Semy.
Tapi, Tuhan nyatanya tidak membiarkan Samsidar terpuruk. Berkat kecerdasan dan prestasi sewaktu di SMA, ia mendapat beasiswa Bidik Misi dan tetap melanjutkan mimpinya untuk menuntut ilmu di bangku kuliah.
Samsidar memiliki segudang prestasi semasa SMA, juara 3 lomba poster BKKBN se-Provinsi Kepulauan Riau, juara 3 seni kriya dalam perlombaan Fl2SN tingkat Provinsi Kepulauan Riau, Juara 3 lomba menulis cerpen antar sekolah se-Kota Batam, dan beberapa kali memenangkan lomba kaligrafi dalam MTQ, baik di Kota Batam maupun di Kota Tanjungpinang.

Saat ini, Samsidar tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 5 dan dia tetap saja menjadi pribadi yang membanggakan dengan segudang prestasi.
Nama Samsidar kembali melambung ketika ia menyerahkan lukisan wajah kepada Rektor UMRAH, Syafsir Akhlus, M.Sc. pada malam penutupan Porsedam di Pamedan pada 30 Mei 2015 lalu.Kecerdasaan dan bakat yang dimilik Samsidar, turut membanggakan almamaternya.
“Alhamdullilah, saat bisa memberikan lukisan secara langsung kepada Bapak rektor merupakan kebanggaan yang tak dapat saya deskripsikan lagi. Masih tak nyangka aja dari iseng-iseng ngelukis malah bisa seperti itu,” ucapnya.
Samsidar memiliki tips dalam memperoleh keberhasilan, yaitu selalu bersyukur dan jangan pernah mengeluh. “Jangan manja dan usaha terus. Perbanyaklah teman dan kenalan dengan orang yang mendukung kesuksesan kita selanjutnya,” ujarnya. Ia juga yakin setiap orang memiliki kemampuan dan bakatnya masing-masing.
“Yang penting jangan takut mengembangkan bakat,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar